Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi disebut membanjiri Kalitinga Lor, Galaharjo, Cangkringan, Sleman Yogyakarta Selasa (14/3).
“Betul Pak, di Kalitinga Lor, Kecamatan Galaharjo, terjadi hujan abu tipis,” tegas Rampat Wahyudi, Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM), saat dihubungi.
Menurut Rampat, hujan abu ringan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB dan baru berhenti saat ini.
“Warga tidak terganggu, masih beraktivitas seperti biasa,” imbuhnya.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan dua kali awan panas jatuh hari ini antara pukul 00.00-06.00 di Indonesia bagian barat. Jarak luncur sekitar 1,6 hingga 2 kilometer ke arah barat daya.
Sementara itu, angin berhembus ringan hingga sedang dari arah tenggara dan barat di sekitar Merapi. Asap kawah bertekanan rendah terpantau berwarna putih dengan kerapatan tipis hingga sedang dan ketinggian 30 hingga 40 meter di atas puncak kawah.
Berita viral terbaru ialah BPPTKG juga melaporkan 15 kasus guguran lahar dengan jarak aliran maksimum 1,5 km barat daya dalam laporan periode tersebut.
BPPTKG sejauh ini mempertahankan status Siaga atau Level 3 yang ditetapkan sejak November 2020.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran piroklastik dan guguran awan panas di berbagai tempat. Artinya, Sungai Woru berjarak 3 km dari puncak dan Sungai Gendol berjarak 5 km dari puncak.
Berdasarkan pemodelan kubah lava, BPPTKG menentukan probabilitas bahaya yang ada berupa runtuhan piroklastik dan awan panas di sektor SW termasuk Sungai Boyong hingga 5 km, dan Sungai Bedog, Bebeng dan Krasak hingga 7 km .
Di sektor tenggara meliputi sungai Woru hingga 3 km dan sungai Gendol hingga 5 km. Sementara itu, abu vulkanik yang dikeluarkan saat letusan gunung berapi bisa mencapai radius 3 km dari puncak. jika anda ingin infomasi berita lainya, Anda bisa berkunjung di Info viral untuk mengetahui berita viral yang sedang terjadi.